Viral Video Balita Terseret Layangan Raksasa Terbawa Terbang, Walikota Langsung Meminta Maaf
Insiden menegangkan terjadi saat seorang balita berusia 3 tahun terseret dan terbang setinggi 10 meter ke udara.
Bocah perempuan itu terbelit ekor layang-layang raksasa yang sedang berusaha diterbangkan dalam Festival Layang-layang Internasional Kota Hsinchu, Taiwan, pada Minggu (30/8/2020).
Video insiden itu menjadi viral di media sosial
Dalam video itu, pengunjung berkerumun dengan jarak yang agak jauh untuk melihat persiapan layang-layang kain berwarna oranye untuk diterbangkan.
Namun, mereka dikejutkan dengan kejadian bocah perempuan yang ikut terbang di ujung layangan.
Sontak saja pengunjung berteriak histeris saat melihat bocah itu terpelanting ke udara.
Beberapa mencoba meraihnya saat layangan tersebut terbang rendah tetapi bocah itu masih sulit dijangkau.
Hingga akhirnya, beberapa pengunjung menangkap bocah perempuan itu saat layangannya mulai rendah.
Dilansir dari Taiwan English News, insiden itu terjadi sekira pukul 15.40 waktu setempat.
Balita itu sangat ketakutan tetapi untungnya tidak mengalami cedera berat.
Ia mengalami luka ringan di lehernya dan memar di wajah.
Bersama ibunya, bocah itu segera dibawa ke rumah sakit
Pemerintah Kota Hsinchu segera menangguhkan festival layang-layang tersebut dan berjanji akan melaksanakan peninjauan keamanan.
Walikota Kota Hsinchu, Lin Chih-chien telah meminta maaf atas insiden tersebut.
"Pemerintah kota meminta maaf dengan tulus kepada korban dan publik," ujar Lin Chih-chien.
Rangkaian festival itu akhirnya dibatalkan tak lama setelah insiden nahas itu terjadi.
Menurit pengelola festival tersebut, Chen Ko-fang mengatakan seharusnya layang-layang tersebut membawa permen yang akan disebarkan di langit untuk di tangkap anak-anak.
Ia juga mengatakan anak-anak biasanya akan dijauhkan dari jangkauan layang-layang sampai benar-benar terbang.
Tetapi peristiwa yang tak diharapkan tiba-tiba terjadi saat angin kencang berkekuatan 7 pada skala Beaufortmenerjang layangan itu.
Mengerikan, Suku di Taiwan Ini Jadikan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin Pernikahan
Biasanya mas kawin berupa cincin, emas atau lainnya namun kali ini Anda akan terkejut dengan tradisi suku pemburu kepala ini.
Bagaimana tidak karena di suku ini yang dijadikan mas kawin adalah kepala manusia.
Ya, kepala manusia dijadikan mas kawin bagi suku Atayal asal Taiwan ini.
Seperti dikutip Las Krutak, masyarakat Atayal terdiri dari pria dan wanita dengan tradisi adat yang sangat disegani.
Suku ini memiliki ciri khas dengan tato di wajahnya dan sangat lihai menenun.
Salah satu ukuran wanita layak disunting di suku ini adalah dia sudah pandai menenun.
Jika seorang wanita dianggap siap menjalin rumah tangga, begitu pun pria jika dia mampu membawakan kepala manusia berati dia siap menikah.
Kepala yang dibawakan suku Atayal sebagai mas kawin akan menunjukkan kejantanan seorang pria.
Karena tradisinya ini mereka kerap dijuluki headhunters atau pemburu kepala.
Namun, kepala yang dipersembahkan sebagai mas kawin ternyata tidaklah sembarang kepala manusia.
Namun, yang mereka berikan adalah kepala musuh suku Atayal.
Para pria ini akan memburu kepala musuh dan jika berhasil memenggalnya akan dibawakannya untuk menyunting gadis pujaannya
Kemudian, selain kepala yang dipersembahkan seorang pria di suku ini harus mampu menjalani sebuah ritual.
Ritual yang dilaksanakan sehari sebelum pernikahan yaitu wanita yang akan menikah dilarang menginjakkan kaki di tanah.
Maka, si pria harus menggendong wanita tersebut selama semalaman.
Mereka boleh menggendong di bagian mana saja seperti menimang ataupun menggendongnya di punggung.
Saat melaksanakan ritual ini seorang pria suku Atayal dilarang tidur selama semalaman, jika berhasil maka pernikahan akan dilangsungkan keesokan harinya.
Tradisi dan semua ritual ini konon adalah cara suku Atayal untuk menguji keseriusan seorang pria untuk menikahi gadis pujaanya.
TONTON VIDEONYA DI SINI
SUMBER TRIBUN PALU
0 Response to "Viral Video Balita Terseret Layangan Raksasa Terbawa Terbang, Walikota Langsung Meminta Maaf"
Posting Komentar